Kamis, 21 Oktober 2010

Sekilas Sejarah Pengertian, dan penyebab CP

Orang yang pertama kali memperkenalkan istilah Cerebral Palsy (CP) adalah Sir William Olser. Namun yang pertama kali memperkenalkan penyakit tersebut adalah William John Little pada tahun 1843 dengan istilah cerebral diplegia, yaitu suatu kondisi yang diakibatkan oleh prematuritas atau afiksia neonatorum.

Ditinjau dari sudut bahasa, CP berarti kelumpuhan pada otak. Kondisi ini merupakan suatu kesatuan kondisi yang melibatkan kontrol otot, postur, dan gerakan yang tidak progresif akibat kelainan atau cacat pada jaringan otak yang belum selesai pertumbuhannya. Permasalahan yang terjadi pada penyandang CP sesungguhnya bukan terletak pada otot melainkan pada kemampuan otak untuk secara konsisten memberikan perintah pada otot apa yang harus dilakukan.

Berdasarkan penelitian para ahli, terdapat beberapa penyebab CP. Di antaranya, pertama, kelainan genetik yang berpengaruh pada otak. Kedua, bayi yang lahir secara premature dan memiliki kondisi perawatan medis seperti jantung dan ginjal. Namun tidak semua bayi yang lahir secara premature memiliki resiko menjadi penyandang CP. Ketiga, bayi yang lahir dari ibu-ibu pecandu alkohol dan obat-obatan, perokok, terkena virus rubella atau infeksi serius lainnya dan kekurangan gizi selama kehamilan. Keempat, asphyxia, seperti tercekik karena mainan atau makanan, atau tenggelam yang mengakibatkan tersumbatnya saluran pernafasan. Kelima, infeksi berat seperti meningitis. Keenam, terjadinya kekerasan yang dialami oleh anak, seperti pemukulan atau benturan pada kepala yang mengakibatkan terjadinya kondisi cedera pada otak.

Menurut neurolog Dr. Sudading Sunusi dan Dr. P. Nara secara kronologis penyebab CP dibedakan ke dalam tiga masa. Pertama, prenatal, meliputi gangguan pertumbuhan otak, penyakit metabolisme, penyakit plasenta, penyakit ibu: toksemia gravidarum, toksopiasmosis, rubella, sifilis dan radiasi. Kedua, natal, seperti partus lama, trauma kelahiran dengan perdarahan subdural, prematuritas, penumbungan atau lilitan talipusat, atelektasis yang menetap, aspirasi isi lambung dan usus serta sedasi berat pada ibu. Ketiga, post natal, meliputi penyakit infeksi, seperti ensefalitis, lesi oleh trauma seperti fraktur tengkorak, hiperbilirubinemia/kernikterus serta gangguan sirkulasi darah seperti emboli/trombosit otak. Umumnya penyebab post natal kebanyakan terjadi pada usia sebelum 3 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar