Selasa, 19 Oktober 2010

Menjadi Keluarga Pilihan, Menjaga Amanah Tuhan

Oleh: Ciptono, Pemrakarsa dan pembimbimbing pemecahan MURI 7 Anak Berkebutuhan Khusus
Semua orang mempunyai keinginan agar putra-putri yang dilahirkan menjadi anak yang sempurna. Manusia tinggal berusaha tetapi Tuhanlah yang akan menentukan, apakah putra-putrinya lahir dalam keadaan sehat fisik dan mental ataupun tidak. Dan bila Tuhan menghendaki putra-putrinya lahir dalam keadaan kurang sempurna atau berkebutuhan khusus, siapapun tidak akan mampu menolak.

Begitu juga anak berkebutuhan khusus, (ABK) mereka tidak tahu dan tidak berharap lahir dalam keadaan menjadi ABK. Entah lahir sebagai tunarungu, autis, adhd, down syndrome, Cerebal Palcy dan sebagainya. Anak-anak tidak dapat memilih untuk menjadi siapa. Seandainya diperbolehkan tentu setiap anak akan memilih mempunyai kecerdasan seperi Habibie, kecantikan seperti Tamara Blezesnky, ketampanan seperti Anjasmara, mempunyai akhlak seperti Ust. Mansyur, badan kuat seperti Ade Rai.


ABK lahir tanpa memandang latar belakang orang tuanya. Mereka bisa hadir di keluarga siapa saja, dimana saja, kapan saja (sebelum atau sesudah lahir) tanpa mengenal status ekonomi ataupun pendidikan, bahkan bapak ibunya seorang dokter dianugrahi anak berkebutuhan khusus.


Orang tua yang mempunyai Anak Berkebutuhan Khusus merupakan orang-orang pilihan Tuhan untuk mendapatkan amanah. Amanah ini harus diterima dengan hati lapang, penuh keikhlasan, penuh kesabaran, dan penuh semangat untuk mendidik putra-putrinya tanpa dibedakan dengan putra-putrinya yang lain. Meskipun kenyataan hal ini sangat berat dan membutuhkan waktu dan pemikiran yang tidak ringan.


Menerima kenyataan kehadiran seorang berkebutuhan khusus dalam keluarga adalah kunci pertama yang harus diterapkan pasangan suami istri maupun anggota keluarga yang lain. Saling menghindari tanggung jawab dan menyalahkan, mencari solusi pemecahan merupakan jalan terbaik. Ingat! tidak ada produk Tuhan yang gagal, amanah dari Tuhan ini harus kita terima dengan lapang dada dan berjiwa besar, Tuhan tidak pernah tidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar