Senin, 25 Oktober 2010

Penemuan Obat Untuk Gangguan Belajar

Para peneliti di rumah sakit anak-anak Kanada, Canada’s Hospital for Sick Cildren (SickKids) di Toronto meyakini akan adanya obat untuk kesulitan belajar di masa depan. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit yang menjadi pemimpin penelitian di semua aspek kesehatan, termasuk penelitian otak. Para ilmuwan di rumah sakit, dalam uji cobanya dengan tikus, telah menemukan sebuah protein yang terlihat memperbaiki hubungan sinapsis antara syaraf-syaraf di otak yang mewariskan adanya gangguan belajar.

Penelitian ini telah memfokuskan dalam menggunakan obat untuk memperbaiki kekurangan komunikasi antar syaraf yang disebabkan oleh hilangnya protein tersebut. Dari uji coba sebelumnya, obat tersebut menunjukkan adanya efek positif pada tikus. Baru-baru ini, uji coba klinis sedang berusaha mengetahui kefektifan obat pada penderita Alzheimer.

Protein terkait, yang dinamakan Neto 1, diyakini berfungsi untuk menyimpan atau membuat sinyal-sinyal elektris antar saraf-saraf sinapsis dalam hippocampus otak. Hippocampus dipercaya sebagai pusat visual dan persepsi logis dalam otak serta pusat kemampuan untuk mengingat detil visual yang penting di lingkungan sekitar seseorang. Kemampuan logis non-verbal ini diyakini memiliki peran penting untuk kita menganalisa dan memecahkan masalah.

Para peneliti berharap bahwa obat ini dapat membantu penanganan gangguan belajar yang berhubungan dengan neurologis, seperti gangguan pemusatan perhatian, disleksia, dan gangguan lainnya. Meskipun kemungkinan ini ada, namun penelitian lebih lanjut tetap diperlukan. Para ilmuwan tetap harus mempelajari potensi efek samping, pengaruh jangka panjang obat terhadap fungsi otak, dan berbagai isu-isu lainnya yang hanya dapat diketahui dengan uji coba pada manusia. (learningdisabilities.about.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar