Kamis, 21 Oktober 2010

Sesungguhnya Sejak Awal "Mereka" Telah Sukses

INSPIRASI

Sumber : Wartaislam.com, ditulis ulang Agus Ruyadi

Sindroma down (Down syndrome) adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak, yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. Dan tidak sedikit pada bayi yang baru lahir, apabila disertai dengan kelainan yang berakibat fatal (berupa congenital heart disease) bayi tersebut dapat meninggal dengan cepat. Bagi mereka yang bertahan, terhindar, serta dapat melewati hal tersebut, “sungguh sejak awal mereka telah sukses”.

Setelah mendapatkan kesuksessan tersebut, mereka akan di anugrahkan lagi dengan kesuksesan-kesuksesan selanjutnya, diantaranya kesuksesan meraih penerimaan, keiklasan, dan keridhoan atas kehadiran mereka, dari kedua orang tuanya.

Hal inilah yang di alami oleh Bagus, ketika orang tuanya mengetahui bahwa Bagus di vonis down syndrome, mereka pun awalnya tidak percaya, hati mereka bagaikan tersambar petir. Mereka kecewa, sedih, dan beranggapan betapa malunya memiliki anak down syndrome, sampai akhirnya Tuhan memberikan jawaban yang merubah persepsi malu menjadi sebuah persepsi anugrah.

Ibunda Bagus (Anne) bercerita:
Bersama suami, saya selalu mencari informasi, adakah dokter atau rumah sakit yang bisa menyembuhkan down syndrome. Kami tak berpikir lagi berapa pun biayanya. Harapan kami adalah kepulihan bagi Bagus agar ia bisa tumbuh seperti anak normal yang lainnya. Akhirnya ada seorang sahabat yang menyarankan kepada kami untuk pergi ke Amerika Serikat, sebab menurutnya di sana terdapat sebuah klinik terkenal yang khusus menangani anak down syndrome.

Bertiga kami berangkat ke sana dengan harapan semoga Bagus mendapatkan kesembuhan. Dan saya sedikit berbesar hati saat berada di klinik tersebut, karena di sana banyak sekali terdapat anak-anak seperti Bagus. Saat saya berada disana saya merasa ’at home’ dan tidak lagi merasa malu punya anak seperti bagus. Maka terbitlah harapan di hati saya dan suami atas kesembuhan Bagus.

Saat kami masuk ke dalam lift, kami mendapati sepasang suami-istri tengah membawa tiga orang anak mereka. Deggg... betapa kaget saya melihat pemandangan itu. Masing-masing suami istri itu tengah menggendong anak mereka. Seorang anak digendong oleh si suami, seorang anak lagi di gendong oleh sang istri, ditambah satu anak lagi yang berada di sebuah kereta dorong.

Hal yang membuat saya dan suami terkagum sekaligus takjub ádalah bahwa ketiga anak mereka ternyata down syndrome seperti Bagus. Kami pun berkenalan dalam waktu yang amat singkat di dalam lift itu. Saya mengutarakan kekaguman saya sambil berkelakar, ”Bagai mana kalian bisa mengurus tiga orang anak down syndrome secara bersamaan, sedang saya mengurus seorang anak saja menurut saya sudah terlalu menyusahkan.”

Saya semakin takjub mendengar jawaban mereka. Mereka mengatakan, ”Special kids are given to the special parents!” Anak-anak spesial hanya diberikan Tuhan kepada orang tua yang luar biasa…

Maha Suci Tuhan… kalimat itu begitu pendek namun amat menyentuh palung hati yang terdalam. Saya rekam baik-baik kalimat indah itu dalam benak saya. Saya pun meminta suami menyerahkan Bagus kepelukan saya saat kami keluar dari lift. Saya merasa bangga sekali saat menggendong dan memeluk anak saya Bagus yang down syndrome itu. Saat menunggu panggilan ke ruang dokter, saya duduk diruang tunggu. Saya tatapi wajah anak saya dengan seksama. Dengan penuh cinta saya mengajaknya bercanda. Saya katakan kepada Bagus, ”Mama sayang kamu, nak...! Mama amat bangga punya anak seperti kamu...! Kamu anugrah dari Tuhan yang spesial buat mama dan papa...!”

Tak terasa diruang tunggu itu, air mata saya mengembang di ujung mata. Dan seolah memahami dengan apa yang saya ucapkan, Bagus kemudian menjulurkan tangannya dan menyentuh wajah saya. Seolah ia berkata kepada saya, ”Bagus juga sayang Mama...!”
Sesungguhnya sejak awal mereka telah sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar