Kamis, 04 November 2010

Mengasah Bina Diri dengan Origami


Linda Marlina, S.Si adalah pendiri dan pemilik Klub Origami Indonesia yang saat aktif
sebagai trainer origami juga Redaktur Buletin Origamania (Buletin komunitas Klub Origami).
Wanita kelahiran 7 Maret 1974 ini merupakan sarjana Matematika FMIPA Universitas
Padjadjaran dan memiliki pengalaman di dunia pendidikan sebagai pengajar sekolah
menengah maupun dosen. Linda saat ini menetap di Bandung bersama keluarganya tercinta.

Origami adalah seni melipat kertas yang berasal dari bahasa Jepang , yaitu “Ori” yang berRata Tengaharti melipat dan gami diambil dari kata benda “Kami” yang berarti kertas. Origami pertama ditemukan di Cina perkiraan abad pertama atau kedua dan kemudian menyebar ke Jepang sekitar abad keenam. Manfaat yang akan didapat saat ananda belajar origami secara konsisten adalah :
  1. Ananda akan semakin akrab dengan konsep - konsep dan istilah-istilah Matematika geometri, karena pada saat bunda atau guru menerangkan origami akan sering menggunakan istilah matematika geometri contohnya : garis, titik, perpotongan 2 buah garis, titik pusat, segituga, dan lain - lain ;
  2. Bermain origami akan meningkatkan keterampilan motorik halus ananda, menekan kertas dengan ujung-ujung jari adalah latihan efektif untuk melatih motorik halus ananda ;
  3. Meningkatkan dan memahami pentingnya akurasi. Saat membuat model origami terkadang kita harus membagi 2, 3 atau lebih kertas, hal ini membuat ananda belajar mengenai ukuran dan bentuk yang diinginkan serta keakuratannya ;
  4. Meningkatkan citra diri dan bakat ananda ;
  5. Saat bermain origami ananda akan terbiasa belajar mengikuti instruksi yang runut ;
  6. Mengembangkan pemikiran logis ;
  7. Bermain origami secara konsisten juga merupakan latihan berkonsentrasi, karena membuat sebuah model origami tentu saja membutuhkan konsentrasi dan hal ini dapat dijadikan sebagai ajang latihan untuk memperpanjang rentang konsentrasi seorang anak, dengan syarat origaminya dilakukan secara kontinyu dan model yang diberikan bertahap dari yang paling mudah yang dapat dikerjakan oleh ananda lalu terus ditingkatkan sesuai kemampuanya ;
  8. Meningkatkan persepsi visual dan spasial ;
  9. Mendapatkan pengetahuan lebih banyak tentang hewan dan lingkungan mereka, karena bentuk origami yang dibuat dapat dipilih oleh kita dan dapat dijadikan sebagai media pengenalan hewan dan lingkungan ananda ;
  10. Memperkuat ikatan emosi antara orang tua dan anak.
Di rubrik ini penulis akan mengajak ayah, Bunda dan Ananda untuk mencoba lipatan - lipatan origami dimulai dengan model origami yang mudah. Model origami kali ini adalah “boneka anjing” yang dapat dibuat dengan cara yang mudah. Setelah selesai model ini dapat diletakan di meja belajar anak-anak, di tempel di pigura menjadi hiasan dinding, atau bisa juga sebagai model bermain peran, dengan cara membuat beberapa anjing lalu beri mereka masing-masing nama yang berbeda, dimana bunda dan ayah dapat memainkannya dengan Ananda dengan bermain peran dengan sebuah cerita yang didiskusikan bersama. Ayah, Bunda, Ananda.... Selamat mencoba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar