Jumat, 05 November 2010

Hikmah Dibalik Peristiwa


Oleh : Dedi Ekadibrata
Penggagas Majalah & Koran Anak Spesial

Bangsa Indonesia kembali menangis. Bencana datang silih berganti, banjir besar di Pulau Wasior, Tsunami di Pulau Mentawai, Gunung Merapi meletus di Jogyakarta. Banyak saudara-saudara kita menjadi korban, baik yang meninggal maupun luka-luka. Sementara itu, ditenda pengungsian, ribuan saudara kita hidup berdesakan. Kita saudara sebangsa dan setanah air dipanggil untuk saling berbagi, menyediakan bantuan makanan dan pakaian maupun kebutuhan sehari-hari. Bagi saudara kita dipengungsian, diharapkan tetap semangat untuk kembali membangun hidup baru. Kita yakin dibalik bencana ini ada hikmah yang terkandung didalamnya.

Hikmah yang terasa bagi kita semua dibalik musibah ini, bahwa kita semakin yakin akan kekuasaan Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta ini, yang mengatur kehidupan dan kematian. Bicara kematian, kita tidak pernah tahu kapan kematian menjemput kita, siapapun orangnya, kematian menjadi sebuah keniscayaan. Bagaimana dengan kehidupan, siklus kehidupan mulai dari jabang bayi, anak-anak, remaja, dewasa hingga tua nanti antara satu orang dengan orang lainnya dilalui dengan jalan yang berbeda-beda. Ada yang diberikan kelimpahan, kecukupan dan kekurangan materi, ada juga yang diberikan keturunan yang tidak kekurangan secara fisik maupun mental, namun ada juga yang diberikan keturunan yang fisik dan mentalnya kurang, malahan ada juga yang tidak berketurunan. Semua kehidupan yang diberikan Tuhan kepada kita semua, apapun kondisinya kita terima dengan rasa syukur. Kita jalankan amanah Tuhan ini dengan kesungguhan hati dan kerja keras, untuk masa depan umat manusia yang lebih baik.

Andaikan saja kita ini peka terhadap petunjuk Tuhan yang dipertontonkan kepada kita melalui banyak media, seharusnya kita dapat kembali bersyukur. Coba lihat berita 10 juta sarjana menganggur, dilain pihak ada anak Cerebral Palsy menjual pulsa dengan kakinya, atau anak yang tidak punya tangan dan kaki melukis dengan mulutnya, juga lihat anak autis hapal 400 lagu menghibur penonton, dan anak Tuna Rungu berlenggak-lenggok menjadi model, dan masih banyak lagi berita yang menunjukkan kekurangan fisik dan mental itu tidak menghambat untuk berkarya dan menghibur banyak orang. Tuhan akan membalas rasa syukur dan kerja keras kita dengan anugerah yang tak terduga. Ayo, semangat, bangkit mengejar harapan!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar